Senin, 07 Mei 2012

GURU YANG BAIK DAN GURU YANG HEBAT: Apakah bedanya?



Pertanyaan yang tertuang dalam judul di atas antara lain  dapat dijawab dengan memanfaatkan pandangan Mendikbud RI, Muh. Nuh yang disitir oleh Boy Yendra Tamin ( dalam http:// boyyendratamin.blogspot.com/2011/11/pendidik-profesional- antara-harapan-dan.html ). Menurut Nuh, “Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri“.
---
TUGAS INDIVIDUAL ( untuk peserta perkuliahan Pembelajaran Menulis )

Pahamilah pernyataan Mendikbud itu, kemudian bacalah kelanjutan uraiannya dalam situs yang ditunjuk. Walau wacana itu sudah agak lama, sangat mungkin Anda belum sempat membacanya sampai tuntas, bukan? Usai membacanya,  jawablah soal berikut berdasarkan pemahaman Anda terhadap isi wacana tersebut.

Selamat membaca, setelah itu berbagilah.

SOAL
1. Identifikasilah:
    a) ciri-ciri guru yang baik :
Ä  Harus mempunyai tujuan yang jelas untuk setiap  pembelajaran  dan melakukan dengan baik sehingga  memenuhi tujuan tersebut dalam setiap kelas.
Ä  Harus bisa memahami dan menghormati siswa.
Ä  memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa  mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
Ä  Guru yang baik tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan saja kepada siswa, melainkan senantiasa membentuk pribadi siswa.
Ä  menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal pembelajaran, disiplin, dan lain – lain

  b) ciri-ciri guru yang hebat :
Ä  Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa.
Ä  Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya.
Ä  Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya.
Ä  Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru.
Ä  Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.


2. Jika diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi
    "guru yang baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"? Mengapa
    demikian? Tulislah minimal tiga alasan yang mendasari pilihan Anda itu.

  • Guru yang hebat itu bisa memberi motivasi dan dorongan kepasa setiap siswanya,
  • Guru hebat harus bisa menginspirasikan siswa, agar siswa tersebut bisa berfikir secara inisiatif, efektifan imaginative
  • Guru yang baik juga tidak kalah dengan guru yang hebat, secara langsung guru yang baik harus bisa memberi penjelasan sejelas mungkin agar siswa tersebut mampu memahami materi pembelajaran tersebut.


3. Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini?
    Jelaskanlah menurut sudut pandang Anda masing-masing.
Di era globalisasi mungkin menggunakan bahasa Indonesia kurang gaul, tidak trendi. Sekarang ini masyarakat Indonesia khususnya Bali sangat dipengaruhi oleh bahasa-bahasa lain dari masing-masing negara asal wisatawan. Kemajemukan inilah yang menyebabkan masyarakat Indonesia khususnya Bali menguasai lebih dari dua bahasa dalam komunikasinya seperti Bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Spanyol, Prancis, dan tentu saja berkembang pula bahasa Ibu yaitu Bahasa Bali. Meskipun banyak bahasa berkembang dan dikuasai oleh rakyat Indonesia tetapi Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan sesuai dengan amanat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa nasional seperti yang tertuang dalam batang tubuh UUD 1945 pasal 36. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam pendidikan, kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Untuk dapat memahami tujuan-tujuan pendidikan yang telah direncanakan maka langkah awal adalah guru dan siswa harus paham dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik, agar guru maupun siswa dapat menyampaikan maksudnya dengan efektif kepada lawan bicara, guna tercapainya tujuan pendidikan nasional.


4. Adakah manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu?
    Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat Anda petik darinya.

  • Saya mengetahui perbedaan guru baik dengan guru hebat.
  •  Menambah wawasan tentang apa itu guru baik dan guru hebat
  •  Menjadi motivasi bagi kita agar bisa menjadi guru yang baik dan guru hebat

Jawaban ditulis dalam blog Anda masing-masing, paling lambat dua hari.
sebelum tatap muka selanjutnya.

Rabu, 11 April 2012

BAHASA INDONESIA


LATIHAN 1

Mata Kuliah      :  Bahasa Indonesia                               
Dosen               :  Hj. Isna Sulastri, Dra. M. Pd.
Nama               :  Galih Yuda Arianto 
NIM                 :  41032151111005
Tanggal            :  11 April 2012

BAGIAN A
 
Petunjuk
  1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara menghitamkan huruf B jika pernyataan yang terdapat dalam soal, Anda anggap benar dan hitamkan S jika salah. Contoh jika jawaban betul: ( B-S ).
  2. Jawaban ditulis langsung pada lembar soal ini. Untuk ini silakan dikopi paste terlebih dahulu.
  3. Pengetikan soal ini belum tertata rapi maka rapikanlah dalam blog Anda.
SOAL
  1. Tujuan utama perkuliahan Bahasa Indonesia adalah untuk menumbuhkembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa, baik lisan atau pun tulisan ( B-S ).
  2. Salah satu upaya menumbuhkembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa adalah dengan menumbuhkan kesadaran berbahasa Indonesianya terlebih dahulu ( B-S ).
  3. Kesadaran berbahasa seseorang tidak dapat dilihat  dari tanggung jawab dan sikapnya terhadap  bahasa Indonesia ( B-S ).
  4. Mahasiswa Program Studi Matematika tidak perlu memiliki kesadaran berbahasa Indonesia sebab mereka tidak akan menjadi guru bahasa Indonesia (B-S).
  5. Membiasakan diri berbahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia terutama di dalam forum-forum resmi, merupakan wujud tanggung jawab seseorang terhadap bahasanya ( B – S  ).
  6. Menurut Mansoer Pateda, tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa dapat diwujudkan hanya dalam bentuk partisipasi formal ( B – S  ).
  7. Pengguna bahasa yang berpartisipasi secara formal, biasanya dengan kesadaran sendiri berusaha untuk menjadi peserta aktif dalam setiap kegiatan kebahasaan (B-S).
  8. Mahasiswa Program Studi Matematika idealnya berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan bahasa,  minimal dalam bentuk partisipasi formal (B-S).
  9. Salah satu contoh partisipasi formal yang dapat dan patut dilakukan mahasiswa  Program Studi Matematika adalah berupaya untuk selalu berhati-hati dalam berbahasa sehingga bahasa yang  digunakannya senantiasa tertib dan terpelihara ( B – S ).
  10. Mampu menghafal kaidah bahasa Indonesia dengan baik tanpa berlatih mengimplementasikannya belum menjamin seseorang akan menjadi pengguna bahasa yang baik (B-S).
  11. Mahasiswa Program Studi Matematika yang sudah berusaha untuk berbahasa sesuai kaidah  bahasa Indonesia dalam forum-forum resmi, merupakan pertanda bahwa dia sudah memiliki kesadaran berbahasa (B-S).
  12. Kalimat efektif biasanya tidak komunikatif (B-S).
  13. Kalimat yang ambigu termasuk salah satu contoh kalimat efektif ( B-S )
  14. Kalimat ambigu adalah kalimat yang tidak memiliki struktur yang lengkap ( B-S ).
  15. Penggunaan bahasa Indonesia  yang baik dapat dilihat antara lain dari keefektifan kalimat serta ketepatan diksi dan ejaannya (B-S).

BAGIAN B

Petunjuk
Jawablah soal berikut dengan mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan bernalar
karena bahasa jawaban Anda termasuk bagian yang dinilai.

SOAL
Ada pernyataan yang berbunyi, “Maju mundurnya suatu bahasa sangat ditentukan oleh
kesadaran berbahasa pemakai bahasa itu sendiri”.

1.       Setujukan Anda dengan pandangan tersebut? Apa alasannya?  Tulislah argumentasi Anda terkait ini dalam satu paragraf.
Jawaban
Setuju, karena tidak semua orang sadar dalam berbahasa. Berbahasa yang baik tergantung pada diri kita sendiri. Jikalau kita tidak menggunakan bahasa yang benar orang bisa menilai kita dari sepatah dua patah yang kita ucapkan.
2.       Tulislah minimal lima ciri orang yang memiliki Kesadaran Berbahasa. Uraikan masing-masingnya dengan singkat.
Jawaban
-          Selalu berhati-hati dalam menggunakan bahasa karena dengan kita mengucakan suatu kata yang tidak baik orang tersebut bisa menilai kita bahwa kita buruk dalam berbicara dan sikap kita terhadap orang lain.
-          Kita harus memperhatikan orang yang berbahasa dengan keliru, dan kita harus memperingati orang tersebit agar tidak keliru dalam menggunakan bahasa.
-          Dalam berbahasa jika kita bisa menilai orang lain kita juga harus bisa menilai diri kita sendiri, mengintropeksi diri bahwa bahasa yang kita gunakan benar dan baik  di contoh.
-          Jikalau kita salah berbahasa kita bisa bertanya kepada ahli bahasa, jika kita tidak bisa menilai apakah itu benar atau salah.
-          Tertarik kepada orang menjelaskan hal yang berhubungan dengan bahasa. Seorang yang memiliki ciri Kesadaran Berbahasa akan selalu tertari dalam hal berbahasa, baik dalam mempelajari, menjelaskan maupun menggunakan bahasa tersebut
3.       Sudahkah Anda memiliki kelima ciri tersebut? Jelaskanlah dengan argumentasi yang bernalar.
Belum, saya sendiri merasakan bahwa saya belum terlalu benar dalam berbahasa. Saya belum memiliki kesadaran berbahasa. Saya sendiri orang yang tidak peduli terhadap berbahasa. Terkadang saya sering berkata yang jelek di kehidupan sehari-hari. Saya menyadari bahwa saya kuliah di rogram studi pendidikan matematika maka dari itu saya kurang mengerti dalam berbahasa yang benar.
4.       Upaya apakah yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Anda? Jelaskanlah.
-           lebih bisa berbahasa dengan baik dan benar
-           harus banyak membaca buku mengenai berbahasa
-           menanyakan kepada para ahli jika kita mengetahui yang benar dan salah
-           Sering melatih diri sendiri dan membiasakan untuk berbahasa yang benar

Selasa, 10 April 2012

KESADARAN BERBAHASA


Kesadaran berbahasa adalah sikap seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama bertanggung jawab sehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa dan dengan demikian ia berkemauan untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa itu. Kesadaran berbahasa menimbulkan sikap, bagaimana seseorang bertingkah laku dalam menggunakan bahasanya. Sikap itu diikuti pula oleh sikap menghormati, bertanggung jawab, dan ikut memiliki bahasa itu. Jika kita ingin memajukan bahasa maka setiap orang harus diinsafkan agar mempunyai kesadaran berbahasa.

Ciri-ciri kesadaran berbahasa :
a.Sikap terhadap bahasa dan berbahasa
b.Tanggung jawaba bahasa dan berbahasa
c.Rasa ikut memiliki bahasa
d.Berkemauan membina dan mengembangkan bahasa

Orang yang menguasai satu bahasa disebut monolingual, orang yang menguasai dua bahasa disebut bilingual sedangkan orang yang menguasai lebih dari dua bahasa disebut multilingual. Orang Indonesia termasuk bilingual karena disamping menguasai bahasa ibunya, juga menguasai Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya

Ciri-ciri orang yang bertanggung jawab terhadap suatu bahasa dan pemakaian bahasa adalah :
a.         Selalu berhati-hati menggunakan bahasa
b.         Tidak merasa senang melihat orang yang mempergunakan bahasa secara serampangan
c.         Memperingatkan pemakai bahasa kalau ternyata ia membuat kekeliruan
d.         Tertarik perhatiannya kalau orang menjelaskan hal yang berhubungan dengan bahasa
e.         Dapat mengoreksi pemakaian bahasa orang lain
f.          Berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa tersebut
g.         Bertanya kepada ahlinya kalau menghadapi persoalan bahasa

Tanggung jawab berbahasa sangat diperlukan untuk menghindari salah pengertian. Tanggung jawab pemakai bahasa tidak hanya terbatas pada pemilihan kata dan kalimat yang baik, tapi juga mengenai cara pengucapan kata dan kalimat.
Tiap bahasa adalah suatu penjelmaan yang unik dari suatu kebudayaan yang unik . . . (St. Takdir Alisyahbana dalam Amran Halim I. Ed, 1976 : 40). Karena bahasa adalah penjelmaan yang unik dari suatu kebudayaan, maka bahasa dipengaruhi oleh pemakai bahasa yang pada dasarnya unik pula. Pengilustrasiannya adalah perbedaan bahasa orang desa dan orang kota. Orang kota bersikap cepat karena terburu oleh waktu.  Penggunaan bahasa ibu biasanyu digunakan dalam kehidupan sehari-hari, situasi penjumpaan dan dan kegiatan menceritakan kembali bukanlah situasi resmi.


Harimurti Kridalaksana (1978 : 98) mengatakan bahwa Bahasa Indonesia dipergunakan untuk keperluan-keperluan resmi, yaitu dalam :
a.Komunikasi resmi
b.Wacana ilmiah
c.Khotbah, ceramah dan kuliah
d.Bercakap-cakap dengan orang yang dihormati.

Sikap positif terhadap bahasa lebih banyak kita lihat dari pelaksanaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari oleh pemakai bahasa. Sikap positif terhadap bahasa juga terlihat pada penampilan seseorang ketika dia menggunakan bahasa. Sikap terhadap bahasa itu terlihat dari penghargaannya terhadap bahasa.
Khusus di Indonesia, Bahasa Indonesia dikatakan sebagai lambang kebangsaan dan identitas nasional, sedangkan Bahasa Daerah dikatakan sebagai lambang kebanggaan dan identitas daerah. Sikap terhadap bahasa ditekankan pada segi tanggung jawab dan penghargaan terhadap bahasa, sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada kesadaran diri sendiri dalam menggunakan bahasa secara tertib.
Sikap positif terhadap bahasa dan berbahasa menghasilkan perasaan memiliki bahasa. Maksudnya, bahasa sudah dianggap kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga dan dipelihara. Untuk menanamkan rasa memiliki bahasa, orang harus bertitik tolak dari anggapan bahwa bahasa adalah miliknya pribadi. Kalau bahasa dianggap sebagai milik pribadi, konsekuensinya kita wajib memeliharanya.
Perasaan memiliki bahasa menimbulkan tanggung jawab dan kegiatan untuk membina bahasa baik melalui kegiatan pribadi atau kegiatan kelompok. Partisipasi dalam pembinaan bahasa terbagi menjadi dua yaitu :
  • Partisipasi informal, yaitu sikap kita saat menggunakan bahasa terutama pemakaian bahasa yang tertib. Setiap kali kita menggunakan bahasa berusaha untuk memperhatikan kaidah bahasa yang bersangkutan, meskipun tidak ada undang-undangnya
  • Partisipasi formal, yaitu partisipasi secara aktif. Terlihat usaha kita berupa kegiatan pembinaan melalui pertemuan forma, termasuk sumbangan berupa lisan dan tulisan yang mendukung pembinaan bahasa.

Tentu tidak semua pengguna bahasa diharapkan berpartisipasi secara formal. Yang diharapkan minimal kita berpartisipasi secara informal. Dengan penuh kesadaran, kita menggunakan bahasa secara tertib. Memang berat, namun jika kita sebagai pengguna bahasa telah menyadari perlunya pembinaan suatu bahasa, maka usaha apa pun yang akan dijadikan pasti akan berhasil.

Selasa, 03 April 2012

MANFAAT MEMBACA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH


BAB I PENDAHULUAN
Bab 1 ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penulisan.
      1.1.Latar Belakang
Membaca adalah kegiatan yang kita lakukan setiap hari bahkan sudah tidak asing bagi kita, dalam perkuliahan membaca sangat diperlukan bagi mahasiswa. Dengan menbaca kita bisa mengetahui apa yang belum kita tahu, kita di tuntut untuk membaca dengan tujuan agar kita paham apa makna dari bacaan yang kita baca.
Jaman dahulu kita menggunakan media batu atau kapur untuk membaca, dan sekarang sebagian besar di kertas bahkan tampilan komputer pun dapat dibaca. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. “Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri”.  ( http://id.wikipedia.org/wiki/Membaca )

      1.2.Perumusan Masalah
Pengertian tentang membaca?
Manfaat membaca dalam karya tulis ilmiah?
Tujuan membaca karya ilmiah?

      1.3.Tujuan Penulisan
Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Mengetahui apa pengertian membaca
Mengetahui manfaat dan tujuan membaca karya ilmiah






BAB II PEMBAHASAN
Bab 2 ini akan dijelaskan pembahasan, pengertian membaca, manfaat membaca, dan tujuan membaca
               2.1.Pembahasan
2.1.1.      Pengertian Membaca
Membaca merupakan keterampilan yang dimiliki oleh setiap orang yang bisa menginspirasikan terhadap buku yang dibaca. Kepandaian membaca tergantung dari diri kita senti karena setiap orang berbeda-beda dalam hal membaca, bahkan ada orang yang belum lancar dalam hal membaca. Kita juga harus menginspirasi sebuah angka dan huruf dengan arti kita harus memahami bacaan tersebut karena membaca dapat menginspirasikan kepada kita tentang pandangan, sikap, dan wawasan. Dan kita harus inget dengan slogan seperti  “Tiada Hari Tanpa Membaca”, “Gunakan Waktu Luang Untuk Membaca”, dan “Buku adalah jendela ilmu pengetahuan.
Menurut Poerwodarminto membaca adalah melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya. Dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses melisankan dan/atau memahami bacaan atau sumber tertulis untuk memperoleh pesan atau gagasan yang ingin disampaikan penulisnya.

2.1.2.      Manfaat membaca
Betapa besar manfaatnya dari membaca, jika kita kurang sadar tentang pentingnya membaca buku. Disamping ada faktor yang mempengaruhi orang lain untuk membaca diantaranya budaya menonton yang banyak didominasi oleh kabanyakan orang saat ini. Sangat sulit untuk menumbuhkan kebiasaan untuk membaca, maka dari itu orang tua sangat berperan penting untuk membantu anak dalam hal membaca. Untuk membuat anak agar gemar membaca harus ditanamkan sejak kecil.
Manfaat-manfaat dalam membaca karta ilmiah :
a.       Menambah wawasan dan pengetahuan.
b.      Dengan membaca kita bisa terhindar dari kebodohan.
c.       Dapat meningkatkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
d.      Mengembangkan dan meningkatkan memori dan pemahaman.
e.       Dapat membantu menyegarkan pemikiran.


2.1.3.      Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca.
Henry Guntur Tarigan mengemukakan tujuan membaca adalah sebagai berikut:
1.      Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts).
2.      Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
3.      Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or organization).
4.      Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference).
5.      Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify).
6.      Membaca menilai, membaca evaluasi (reading to evaluate).
7.      Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast)6.

 Membaca adalah salah satu bekal untuk mencapai sebuah tujuan. Tujuan membaca itu sendiri adalah agar terbiasa dengan pola-pola hidup, menalar yang sehat, membuka cakrawala pengetahuan yang lebih luas, pengetahuan kita bisa bertambah dan mandiri dalam mengambil segala keputusan. Faktor minat membaca diantaranya kesenangan membaca dan kesadaran betapa pentingnya membaca.


DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/Membaca [11Desember 2011]

Aris Andi. (2010). “Tujuan Membaca”. Tersedia : http://arisandi.com/tag/tujuan-membaca/  [6 Oktober
2010]

Syamrilaode. (2010). “Pengertian Membaca Menurut Para Ahli”. Tersedia :            http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060355-pengertian-membaca-menurut-para-
ahli/  [7 Oktober 2010]

Muhammad Ali Hasan. (2012). “11 Manfaat Membaca”. Tersedia : http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/01/26/lydx0y-11-manfaat-membaca [26 Januari 2012]

Sabtu, 31 Maret 2012

Pesan

Kepada
Yth. Manusia di tahun 2010

Aku hidup di tahun 2070. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun.
Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih.

Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku,
Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.

Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala
tanpa menggunakan air.

Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng.
Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.

Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan:" JANGAN MEMBUANG BUANG AIR" Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut.
Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas.
Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering.
Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus.
Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu.
Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya.
Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis.

Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari.
Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari.

Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah.
Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air.
Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis.
Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun.

Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air.
Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang.

Morfologi manusia mengalami perubahan... yang menghasilkan/ melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.
Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon]

Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari "kawasan ventilasi" yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen.
Udara yang tersedia di dalam "kawasan ventilasi" tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.
Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun.

Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri.
Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata.
Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata.

Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim.
Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi.

Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli.
Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau.
Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau.
Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu.

Dia bertanya: - Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi sekarang ?

Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku. ..

Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian. .. dan banyak orang lain juga !.
Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan.
Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir.

Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi...
Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini !

Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang.

Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal yang nyata dan terjadi di sekitar kita.

Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak

AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN

Dokumen ini dipublikasi di majalah "Crónica de los Tiempos" April 2002.

(Translation in free bahasa: Yuliana Suliyanti, Aug 2007)
kalian boleh percaya atau tidak dengan waktu penulisan surat ini (2070), seandainya surat ini palsu, tapi kita sudah dapat membayangkan apa yang akan terjadi dimasa depan.
Dan apabila trenyata surat ini benar ditulis pada tahun 2070, maka....jawablah dengan hati kalian sendiri.
Lakukan hal terbaik bagi lingkungan demi masa depan para penerus kita.

Pengikut

Total Tayangan Halaman