Kepada
Yth. Manusia di tahun 2010
Aku hidup di tahun 2070. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun.
Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih.
Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku,
Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.
Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala
tanpa menggunakan air.
Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng.
Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.
Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan:" JANGAN MEMBUANG BUANG AIR" Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut.
Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas.
Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering.
Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus.
Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu.
Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya.
Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis.
Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari.
Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari.
Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah.
Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air.
Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis.
Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun.
Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air.
Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang.
Morfologi manusia mengalami perubahan... yang menghasilkan/ melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.
Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon]
Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari "kawasan ventilasi" yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen.
Udara yang tersedia di dalam "kawasan ventilasi" tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.
Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun.
Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri.
Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata.
Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata.
Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim.
Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi.
Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli.
Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau.
Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau.
Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu.
Dia bertanya: - Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi sekarang ?
Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku. ..
Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian. .. dan banyak orang lain juga !.
Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan.
Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir.
Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi...
Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini !
Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang.
Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal yang nyata dan terjadi di sekitar kita.
Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak
AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN
Dokumen ini dipublikasi di majalah "Crónica de los Tiempos" April 2002.
(Translation in free bahasa: Yuliana Suliyanti, Aug 2007)
kalian boleh percaya atau tidak dengan waktu penulisan surat ini (2070), seandainya surat ini palsu, tapi kita sudah dapat membayangkan apa yang akan terjadi dimasa depan.
Dan apabila trenyata surat ini benar ditulis pada tahun 2070, maka....jawablah dengan hati kalian sendiri.
Lakukan hal terbaik bagi lingkungan demi masa depan para penerus kita.
Sabtu, 31 Maret 2012
Sabtu, 24 Maret 2012
DAHSYATNYA AIRMATA....
Di rumah
sakit secara tak sengaja, kami melihat sekumpulan orang yang tengah mengerubuti
seorang kakek, ternyata kakek tersebut sedang bercerita duka bahwa kondisi sang
istri mengalami penyakit ‘langka’, yang mana harus menangis sebagai obatnya.
Namun si nenek tetap belum bisa menangis meski telah diupayakan cara-cara
tradisional dan obat dari dokter, yang keluar dari mata terkadang adalah tetes
darah atau seperti nanah, naudzubillahi minzaliik.
Menangis
dalam arti keluarnya air mata sebagai ungkapan hati ternyata adalah aktivitas
menyehatkan, bahkan semua bayi yang baru lahir selalu ‘dinantikan’ tangis
pertamanya sebagai tanda organ pernafasannya telah berfungsi dengan baik.
Dalam
sebuah tulisan Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim—Sehari Di Kediaman
Rasulullah SAW, Dari Anas bin Malik radhiallaahu’anhu, ia berkata,
“Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pernah membawa putra beliau bernama
Ibrahim, kemudian mengecup dan menciumnya.” (HR. Al-Bukhari)
Kasih
sayang tersebut tidak hanya terkhusus bagi kerabat beliau saja, bahkan beliau
curahkan juga bagi segenap anak-anak kaum muslimin. Asma’ binti ‘Umeis
radhiallaahu ‘anha —istri Ja’far bin Abi Thalib— menuturkan, “Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam datang menjengukku, beliau memanggil putra-putri
Ja’far. Aku melihat beliau mencium mereka hingga menetes air mata beliau. Aku
bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah telah sampai kepadamu berita tentang
Ja’far?” Beliau SAW menjawab, “Sudah, dia telah gugur pada hari ini!” Mendengar
berita itu kami pun menangis. Kemudian beliau pergi sambil berkata, “Buatkanlah
makanan bagi keluarga Ja’far, karena telah datang berita musibah yang
memberatkan mereka.” (HR. Ibnu Sa’ad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Rasulullah
SAW telah memberikan contoh kepada kita bahwa tangisan adalah suatu hal lumrah
dalam pengungkapan kasih sayang. Ketika air mata Rasulullah Shalallaahu
‘alaihi wasalam menetes menangisi gugurnya para syuhada tersebut, Sa’ad
bin ‘Ubadah Radhiallaahu ‘anhu bertanya, “Wahai Rasulullah, Anda menangis?”
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menjawab,“Ini adalah rasa kasih sayang
yang Allah Ta’ala letakkan di hati hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya hamba-hamba
yang dikasihi Allah Ta’ala hanyalah hamba yang memiliki rasa kasih sayang.”
(HR. Al-Bukhari)
Ketika air
mata Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menetes disebabkan kematian
putra beliau bernama Ibrahim, Abdurrahman bin ‘Auf radhiallaahu ‘anhu
bertanya kepada beliau, “Apakah Anda juga menangis, wahai Rasulullah?”
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menjawab,“Wahai Ibnu ‘Auf, ini adalah
ungkapan kasih sayang yang diiringi dengan tetesan air mata. Sesungguhnya air
mata ini menetes, hati ini bersedih, namun kami tidak mengucapkan kecuali yang
diridhai Allah Ta’ala. Sungguh, kami sangat berduka cita berpisah denganmu wahai
Ibrahim.” (HR. Al-Bukhari)
Ibnul
Jauzi dalam bukunya, Samudera Air Mata juga menggoreskan pesan bahwa Rasulullah
SAW bersabda, "Tidaklah mata seseorang menitiskan air mata kecuali
Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka…"di hadits yang lain
beliau SAW juga bersabda tentang sepasang mata yang takkan tersentuh api
neraka, yaitu mata yang senantiasa menangis di waktu malam karena takut kepada
Allah, dan sepasang mata yang menjaga pasukan fi sabilillah di waktu
malam.
Namun,
meskipun ada jaminan indah seperti itu, tak banyak orang yang menempuh jalan
keselamatan tersebut. Kebanyakan manusia lebih memilih tenggelam dalam hingar
bingar dunia yang fana dan melalaikan. Alangkah beruntung umat muslimin yang
telah diberitakan tentang keselamatan diri karena Rahmat-Nya atas air mata
taubat kala penyesalan diri sepanjang waktu. “…Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
(QS. An-Nuur [24] : 31)
Demikian
pula momen berbagi hikmah yang dicurahkan oleh sisterku, Ummu Fatma, beliau di
hari cerah itu mengingatkan akan pentingnya kesehatan jiwa raga, termasuk
kesehatan mata kita. Bahwa di depan komputer dan duduk terus-menerus, juga
ketika bekerja di rumah dengan tugas yang memang menumpuk, kondisi jantung, tekanan
darah, dan memori serta daya konsentrasi kita akan berubah-ubah. Maka saat jeda
waktu sholat, beliau sarankan pula untuk memiliki ‘stok’ camilan sehat yang
dinikmati usai kewajiban sholat, lima makanan penting itu adalah kenari,
popcorn, coklat murni, buah-buahan (bisa juga mencampur beberapa jenis buah
disiram susu), serta segelas teh hijau plus madu. Dan tidaklah melewatkan hari
tanpa tetes air mata, terutama ketika bersujud kepada-Nya atau saat mengalunkan
ayat-ayat-Nya tatkala kita merasakan bahwa usia diri ini hampir berakhir.
Di
negara-negara maju pun sudah ada ahli ‘air mata’, Bahkan, para ahli juga
percaya kalau menangis bisa menyembuhkan sakit dan meningkatkan kadar hormon
adrenalin. "Menangis adalah pelepasan emosi yang paling tepat saat kita
tak bisa mengungkapkannya lewat kata-kata," kata Dr Simon Moore, psikolog
dari London Metropolitan University. Menurut Profesor William Frey, ahli tangis
dari Amerika, air mata yang dikeluarkan saat kita sedang emosional mengandung
hormon penyebab stress sehingga bisa membuat perasaan lebih plong. Menangis
juga diketahui bisa menurunkan tekanan darah dan denyut nadi. Selama dan
setelah menangis kita akan menarik nafas dalam-dalam sehingga kadar oksigen
dalam darah meningkat. Hal ini akan membuat mental dan fisik terasa lebih kuat.
Selain itu, si air mata bermanfaat untuk mencegah dehidrasi pada membran mata,
membunuh kuman atau bakteri yang masuk ke mata, mengeluarkan racun-racun, serta
menghindari depresi. Subhanalloh…
Ummu Fatma
berkisah bahwa saudarinya yang tampak tenang dan tetap jelita di usia manula
tidak pernah menunjukkan kesedihan dan air mata di hadapan orang lain. Meskipun
betapa berat ujian-Nya yang harus diemban, bahwa anak-anak yang telah dirawat
dan dibesarkannya, satu-persatu diambil kembali ke haribaan-Nya, jua sang suami
tercinta telah berpulang sekian tahun lalu. Namun, “rahasia” air mata saudari
kita itu adalah bercucuran di kala mengadu ke hadapan Sang Pencipta. Hanyalah
Allah ta’ala tempat kita bersandar, tempat mengadu dan tempat memohon segala
kekuatan diri.
Hingga
saya amat tersentuh dengan kalimat penutup yang merupakan pesan dari saudari
Ummu Fatma tersebut, bahwa “Jangan pernah berputus asa akan rahmat Allah, ‘Saya
ingin meninggalkan dunia dengan kelapangan dada, Allah di pikiran saya, Sunnah
rasul-Nya di jantung saya, Al-Qur'an di lidah saya, dan sisa kucuran air mata
di kelopak mata saya!’ Insya Allah,amiin…”. Amiin ya Robbi.
Air mata
sering juga mengalir ‘tiba-tiba’ akibat sentuhan jiwa nan lembut. Satu cerita
dari Mbak Tuti, seorang senior di masa kuliah bahwa dahulu ketika suatu malam,
mendadak ia terbangun dan merasa ingin menangis. Setelah berwudhu dan
qiyamullail, maka tangisnya makin menjadi. Ia merasakan kerinduan yang luar
biasa kepada Ilahi, jua kepada saudarinya yang jauh. Entah datang dari mana,
perasaan membuncah dan dada terus bergemuruh, hingga tangisannya terus-menerus
membasahi sajadah, alhasil meski mata sembab, ada kelegaan hati yang amat
menentramkannya. Subhanalloh! Paginya ketika ia menyampaikan rasa rindu dengan
menelepon sang saudari di luar kota, ternyata gayung bersambut, saudarinya itu
bilang bahwa semalaman ia memikirkan mbak Tuti pula, dan menguntai do’a serta
merasakan kerinduan yang sama. Begitulah kekuatan do’a dalam ukhuwah nan indah,
seolah antar-jiwa saling bicara.
Terdapat
riwayat yang shahih bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, yang artinya “Sesunguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan
Mufattan (penuh cobaan), Tawwab (senang bertaubat), dan Nassaa' (suka lupa),
(tetapi) apabila diingatkan ia segera ingat.”(Silsilah Hadits Shahih No.
2276).
Maka
sebagai hamba-Nya yang senantiasa memetik pelajaran, janganlah kita bermalu
meluapkan emosi dengan air mata di hadapan-Nya. Pelangi peristiwa sehari-hari
ada kalanya senang, susah, tawa dan sedih. Justru kesulitan menangis ternyata
membuahkan penyakit. Dan jangan pula kita ikuti tangisan palsu para tokoh drama
atau sinetron, sebab tangisan yang pura-pura tentu tak akan melegakan hati
serta malah menjatuhkan harga diri.
Alangkah
mirisnya melihat peristiwa Miss X yang mondar-mandir ‘menjual air mata’ agar
dikasihani banyak orang, cobaan hidup dijadikannya sebagai sarana memelas dan
mengemis kasih tanpa memandang kehalalan rezeki. Padahal satu-satunya tempat
kita memohon kasih sayang adalah Sang Pemilik Jiwa. Seorang saudariku, Ummu
Hasan juga pernah berbagi pesan bahwa sebagai sikap meneladani baginda
Rasulullah SAW, air mata yang mengaliri wajah kita hendaklah merupakan air mata
taubat atau penyesalan, bersumber dari ketulusan hati, memang hati yang lunak
merupakan nikmat anugerah-Nya, bersujud pada-Nya memohon ampunan dan bertekad
tak mengulangi dosa nan lampau. Serta ‘mumpung’ masih muda, berpeluh dan berair
mata deras adalah hal biasa dalam berjuang, jangan sampai di masa tua malah menyesali
diri yang tidak mengoptimalkan kualitas usia muda. Perbanyak menangis di masa
hidup dengan tetap diiringi rasa optimis bahwa cita-cita esok hari akan dapat
diraih atas izin-Nya, jangan sampai menangisi diri di hari perhitungan kelak
akibat terlupa bermuhasabah. Terima kasih duhai Ilahi, air mata kami ternyata
adalah anugerah-Mu yang amat besar.
Seorang
mukmin dengan taubatnya, berarti telah mewujudkan makna salah satu sifat Allah
Subhanahu wa ta'ala, yaitu sifat yang terkandung dalam nama-Nya: Al-Ghaffar
(Dzat yang Maha Pengampun). Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, yang
artinya, “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang-orang yang
bertaubat, beriman dan beramal shalih, kemudian tetap di jalan (petunjuk) yang
benar.” (QS. Thaha [20] : 82).
Wallohu’alam
bisshowab.
Senin, 12 Maret 2012
Tugas Bahasa Indonesia
Galih Yuda Arianto
Neneng
Muhammad Ubaydillah
Rani Marlina
Sri Mulyati
NENENG
Hal yang kurang
menyenangkan dalam mata kuliah bahasa indonesia bahwa setiap pertemuan harus
membuat tulisan, itu sangat memberatkan untuk saya, apalagi dalam waktu yang
singkat. Saya menyadari kalau saya lemah dalam bidang ini, dari mulai saya masuk
sekolah dasar. Imaginasi saya kurang dalam hal mengarang. Hal ini membuat saya
tidak percaya diri mengikuti mata kuliah ini. Tapi saya akan coba terus untuk
belajar menulis, karena ini juga sangat bermanfaat untuk masa depan dan
menambah wawasan. Apalagi nanti kalau saya mau lulus S1 tidak hanya menyusun
skripsi, tapi harus menulis jurnal juga. Jadi kalau sudah belajar menulis dari
sekarang kita tidak merasa keberatan lagi.
RANI
MARLINA
Ketika ibu
memberikan tugas lewat media,saya merasa keberatan karena saya harus membuang
waktu lebih lama padahal saya harus mengerjakan tugas yang lain,tetapi ada
baiknya saya dapat belajar dalam bidang iptek.
SRI
MULYATI
semenjak
belajar bahasa indonesia di bangku kuliah saat ini, saya merasa senang
dapat belajar bahasa indonesia kembali. Dengan pembelajaran ini saya
dapat mengembangkan kembali pembendaharaan kata yang telah digenggam. Seperti
halnya dalam tugas mengarang.
GALIH YUDA ARIANTO
Belajar
bahasa Indonesia adalah tugas utama yang harus kita pelajari, saya sangat
senang karena dari SD sampai SMA saya tidak menemukan hal yang sama seperti
belajar bahasa Indonesia di perkuliahan. Di perkuliahan saya mempelajari bahasa
Indonesia dengan mengunakan teknologi modern, berbeda dengan halnya belajar
bahasa Indonesia SD sampai SMA yang hanya terus menerus belajar dari buku. Saya
sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan computer, karena mau tidak mau
kita harus mengikuti jaman sekarang yang sudah identic dengan teknologi modern.
Mempelajari mata kuliah ini cukup menyenangkan karena saya mendapatkan
pengalaman baru yang muncul dari sebuah web yaitu blogger, dari sini saya bisa
menambah ilmu dan wawasan pengetahuan.
MUHAMAD UBAYDILLAH
Tertawa,
tersenyum dan bercanda bersama ibu isna sulastri. Itulah hal yang sangat menyenangkan
ketika saya mengikuti perkuliahan bahasa Indonesia bersama beliau. Mengapa
demikian?, kerena, bagi saya belajar dengan situasi yang nyaman dan
menyenangkan akan sangat mudah dipahami . Mungkin itulah hal yang saya anggap
menyenangkan selama mengikuti perkuliahan bahasa Indonesia.
KEEPEKTIFAN KALIMAT
NO
|
TERTULIS
|
SEHARUSNYA
|
KODE
|
1
|
Hal yang kurang menyenangkan dalam mata kuliah
bahasa indonesia bahwa setiap pertemuan harus membuat tulisan, itu sangat
memberatkan untuk saya, apalagi dalam waktu yang singkat.
|
Hal yang kurang menyenangkan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia salah satunyasetiap pertemuan harus
membuat tulisan.Hal itu sangat memberatkan
untuk saya, apalagi dalam waktu yang singkat.
|
P1K1
|
2
|
Saya
menyadari kalau saya lemah dalam bidang ini, dari mulai saya masuk sekolah
dasar.
|
Saya
menyadari bahwa saya lemah dalam bidang ini,
dari mulai saya masuk sekolah dasar.
|
P1K2
|
3
|
Imaginasi saya kurang dalam hal mengarang.
|
Imaginasi saya kurang dalam bidangmengarang.
|
P1K3
|
4
|
Hal
ini membuat saya tidak percaya diri mengikuti mata kuliah ini.
|
Hal
itu membuat saya tidak percaya diri mengikuti
mata kuliah ini.
|
P1K4
|
5
|
Tapi saya akan coba terus untuk belajar menulis,
karena ini juga sangat bermanfaat untuk masa depan dan menambah wawasan.
|
Tapi saya akanterus mencobauntuk belajar
menulis, karena dapat bermanfaat untuk masa
depan dan menambah wawasan.
|
P1K5
|
6
|
Apalagi
nanti kalau saya mau lulus S1 tidak hanya menyusun skripsi, tapi harus
menulis jurnal juga.
|
Apalagi
kalau saya mau lulus S1 tidak hanya menyusun skripsi, tapi harus menulis
jurnal juga.
|
P1K6
|
7
|
Jadi kalau sudah belajar menulis
dari sekarang kita tidak merasa keberatan lagi.
|
Makadari itusetelah belajar
menulis dari sekarang kita tidak merasa keberatan lagi.
|
P1K7
|
8
|
Ketika
ibu memberikan tugas lewat media,saya merasa keberatan karena saya harus
membuang waktu lebih lama padahal saya harus mengerjakan tugas yang
lain,tetapi ada baiknya saya dapat belajar dalam bidang iptek
|
Ketika
ibu memberikan tugas melaluimedia,saya merasa
keberatan karena harus membuang waktu lebih lama,sedangkan
masih ada tugas yang lain.Tetapi ada sisi
positifnyapula dalam mata kuliah inisaya dapat belajar iptek
|
P2K1
|
9
|
semenjak belajar bahasa indonesia di bangku kuliah
saat ini, saya merasa senang dapat belajar bahasa indonesia kembali
|
semenjak belajar bahasa indonesia di bangku kuliah
ini, saya merasa senang dapat belajar Bahasa
Indonesia kembali.
|
P3K1
|
10
|
Dengan pembelajaran ini saya dapat mengembangkan
kembali pembendaharaan kata yang telah digenggam.
|
Dengan pembelajaran ini saya dapat mengembangkan
kembali pembendaharaan kata yang telah dikuasai.
|
P3K2
|
11
|
Belajar bahasa Indonesia adalah tugas utama yang harus
kita pelajari, saya sangat senang karena dari SD sampai SMA saya tidak
menemukan hal yang sama seperti belajar bahasa Indonesia di perkuliahan
|
Belajar bahasa Indonesia adalah halutama yang harus kita pelajari, saya senang
karena sejak SD sampai SMA tidak
menemukan hal yang sama seperti belajar Bahasa Indonesia
di perkuliahansaat ini.
|
P4K1
|
12
|
Di
perkuliahan saya mempelajari bahasa Indonesia dengan mengunakan teknologi
modern, berbeda dengan halnya belajar bahasa Indonesia SD sampai SMA yang
hanya terus menerus belajar dari buku.
|
Di
perkuliahan saya mempelajari bahasa Indonesia dengan mengunakan teknologi
modern, berbedahalnya dengan belajar Bahasa IndonesiasemenjakSD sampai SMA dulu
yang hanya mengandalkan buku saja.
|
P4K2
|
13
|
Saya sangat menyukai hal-hal yang berhubungan
dengan computer, karena mau tidak mau kita harus mengikuti jaman sekarang
yang sudah identic dengan teknologi modern
|
Saya sangat menyukai hal-hal yang berhubungan
dengan komputer, karena mau tidak mau kita harus mengikuti jaman sekarang
yang sudah identik dengan teknologi modern
|
P4k3
|
14
|
Mempelajari mata kuliah ini cukup menyenangkan
karena saya mendapatkan pengalaman baru yang muncul dari sebuah web yaitu
blogger, dari sini saya bisa menambah ilmu dan wawasan pengetahuan.
|
Mempelajari mata kuliah ini cukup menyenangkan
karena saya mendapatkan pengalaman baru yang muncul dari sebuah web yaitu
blogger, dari sini saya bisa menambah ilmu dan wawasan pengetahuan.
|
P4k4
|
EJAAN
NO
|
TERTULIS
|
SEHARUSNYA
|
KODE
|
1
|
bahasa indonesia
|
Bahasa Indonesia
|
P1K1
|
2
|
sekolah dasar
|
Sekolah Dasar
|
P1K2
|
3
|
coba
|
mencoba
|
P1K4
|
4
|
lewat
|
melalui
|
P2K1
|
5
|
semenjak
|
Semenjak
|
P3K1
|
6
|
bahasa indonesia
|
bahasa indonesia
|
P3K1
|
7
|
digenggam
|
dikuasai
|
P3K2
|
8
|
identic
|
identik
|
P4K3
|
9
|
computer
|
komputer
|
P4K3
|
10
|
kerena
|
karena
|
P4K3
|
11
|
bahasa Indonesia
|
Bahasa Indonesia
|
P4K2
|
12
|
bahasa Indonesia
|
Bahasa Indonesia
|
P4K2
|
Langganan:
Postingan (Atom)